Laporan Perjalanan Selama Liburan Ramadhan
Liburan ramadahan
tahun ini mempunyai banyak cerita dan pengalaman. Kedatanganku di rumah memang
tidak di sambut dengan mewah-mewah, melainkan biasa saja. Yaitu, berbuka puasa
dengan teh manis hangat setiap harinya, karena menurut ummiku, minuman hangat ketika
berbuka puasa bisa menyehatkan lambung dan memperlancar pencernaan. Dengan teh
hangat yang ditemani sepiring gorengan-gorengan itulah yang biasa ku makan
setiap harinya.
Ketika ramadhan akan usai, keluargaku ditimpa musibah, dengan sakitnya kakakku
yang terus mengeluh karena sakit perut. Ketika kakakku di bawa ke klinik
terdekat, ternyata kakakku terkena gejala usus buntu. Tapi setelah dokter
memberi obat, kakakku muntah-muntah. Lalu, ummi dan abiku langsung membawanya
ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi pada malam hari. Kata dokter yang berada
di rumah sakit tersebut, harus segera dilaksanakan operasi usus buntu karena
sudah kronis. Kemudian, orangtuaku memindahkan kakakku ke Rumah Sakit Umum
Daerah Bekasi karena mempunyai ASKES ( Asuransi Kesehatan ). Dan dioperasilah
kakakku di rumah sakit tersebut dengan rawat inapnya selama 9 hari yaitu dari
tanggal 6 September sampai 14 September 2010.
Kakakku dirumah
sakit ditemani oleh ummiku. Pada lima hari terakhir sebelum kakakku pulang dari
rumah sakit, penyakit abiku (asam urat) kambuh lagi. Jadi kata ummiku, aku
disuruh pulang kampung bersama keluarga besar ummiku ke Butuh, Purwoerjo, Jawa
Tengah selama 4 hari satu malam. Yakni, dari tanggal 10 sampai 14 September
2010. Tanggal 10 September, kami mulai berangkat menuju kampung halaman, tapi
sebelum kesana, kami menjenguk kakakku terlebih dahulu di rumah sakit.
Kami baru berangkat
sekitar pukul 14.00 WIB dari rumah sakit menuju kampung halaman. Perjalanan
kesana memakan waktu sekitar 15 jam dengan berhenti sejenak selama 2 kali untuk
sholat, makan malam dan istirahat. Kami sampai pada pukul 05.00 pagi. Setelah
sampai di rumah adiknya almarhumah nenekku, kami semua meneruskan untuk
istirahat sampai pukul 09.00 WIB. Setelah istirahat, makan pagi, dan
bersih-bersih diri, kami melanjutkan untuk berkeliling sekitar daerah dengan
menggunakan mobil pada pukul 10.00 WIB ke makam almarhumah nenekku, yaitu ibu
dari ummiku untuk berziarah. Makamnya kurang terawat karena banyak rerumputan
di sekitar makamnya.
Setelah kami
berziarah, kami memutuskn untuk mampir sejenak ke warung sederhana yang menjual
es dawet hitam. Menurut omku, warung yang sedang kami singgahi adalah warung
yang menjual es dawetnya dengan rasa yang berbeda yaitu lebih enak dari
warung-warung lainnya. Es dawet hitam ini, bisa didapatkan dengan harga Rp 3000
saja. Setelah kami menikmati es dawet hitam ini, kami melanjutkan perjalanan
untuk silaturahim ke rumah pak lurah, kakaknya kakekku dan teman-temannya
kakekku. Kami kembali pulang ke rumah adiknya nenekku pada sore hari.
Pada malam harinya,
kami mencoba singgah di warung makan yang sejak ummiku kecil sudah ada sampai
sekarang. Sebut saja warung makan Pak Paino, dinamakan begitu karena nama
pemiliknya. Di warung tersebut, dijual makanan-makanan hangat, contohnya
seperti mi rebus, mi goreng, dan capcay. Makanan andalan dari warung tersebut
adalah capcay. Capcay disini itu seperti bakwan goreng yang di potong-potong.
Aku memesan mi rebus dengan teh manis hangat. Setelah makan, kamipun kembali pulang
pada pukul 09.30 WIB. Perjalanan ke rumah adik nenekku, memakan waktu sekitar
30 menit. Setelah sampai, kami langsung istirahat.
Pagi harinya tanggal
12 September, kami memutuskan untuk jalan-jalan ke Yogyakarta. Kami berangkat
pada pukul 11.00 WIB. Tapi sebelumnya, kami berwisata terlebih dahulu ke Candi
Prambanan di Kota Solo. Kami sampai di Candi Prambanan pada pukul 13.00 WIB. Di
sana kami berfoto-foto dan membeli oleh-oleh dari Candi Prambanan yaitu
gantungan dan gelang. Di sana kami sekitar 1 jam saja, karena ingin pergi lagi
ke Yogyakarta. Kami melanjutkan kembali perjalanan menuju Yogyakarta.
Perjalanan ke Yogyakarta hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Akhirnya kami
sampai juga di Yogyakarta pada pukul 15.30 WIB.
Kami langsung menuju
ke tempat yang kami tuju, yaitu ke mall Malioboro. Kami sengaja mengunjungi
tempat tersebut karena ingin membawa oleh-oleh dari Yogyakarta. Aku disana
membeli kaos 4 buah dengan harga yang berbeda-beda tiap ukurannya. Kami,
kembali pulang pada pukul 08.00 WIB. Ketika di perjalanan, kami singgah di
depan toko getuk goreng untuk membelinya. Lalu kami melanjutkan
perjalanan pulang ke rumah adik nenekku. Ketika akan sampai, ternyata kakekku
ingin singgah ke warung makan “lik satino” lagi. Karena aku sudah kenyang, aku
tidak ikut makan dan memutuskan untuk singgah ke masjid dekat situ bersama
bulekku dan anaknya untuk sholat maghrib dan isya sambil menunggu kakekku
makan.
Setelah kakekku
selesai makan, akhirnya kami melanjutkan perjalanan pulang. Ketika sampai di
rumah adik nenekku, ternyata kami pulang sangat malam, yaitu pukul 01.00 pagi.
Pagi harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, kami pergi ke Kutoarjo untuk membeli
makanan khas daerah tersebut. Lalu kami kembali ke rumah adik nenekku.
Sesampainya di sana, aku dan sepupuku yang lain hanya bermain-main bersama
sementara para orangtua pergi ke tetangga sebelah untuk berpamitan besok.Pagi
harinya, kami siap-siap untuk kembali ke bekasi. Kami berangkat pada pukul
07.00 WIB.
Perjalanan pulang kali
ini ditempuh dengan waktu sekitar 19 jam. Pada malam hari sekitar pukul 10.00
WIB malam, kami berhenti di Indramayu untuk makan malam. Kami berhenti di di
sebuah restaurant pinggir pantai. Sebut saja Pesona Laut. Setelah kami makan
malam, kami melanjutkan perjalanan pulang. Akhirnya, tanggal 15 September pukul
02.00 pagi, kami sampai ke rumah masing-masing. Dan itulah laporan perjalananku
selama liburan Bulan Ramadhan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar