Kamis, 25 Juli 2013

Laporan Observasi Objek Wisata SMPN 44 Bandung





laporan Observasi Obyek Wisata SMPN 44 Bandung

Bab I
Pendahuluan

Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara yang kaya objek wisata. Hampir disetiap daerah ditemukan daerah – daerah tempat wisata dengan beragam tempat sesuai dengan tujuannya. Sebagai pelajar maka objek wisata yang dikunjungi adalah bersifat mendidik seperti mengunjungi tempat – tempat bersejarah, contohnya : Museum, Candi, Gua,Masjid sebagainya. Oleh karena itu kami kenjungi tiga tempat yang merupakan sebagian kecil dari sejarah kota Bandung.

Tujuan
Tujuannya adalah :
Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang tidak diajarkan di sekolah,mengetahui tempat-tempat wisata yang ada di Bandung, dan dapat mengetahui seluk beluk tempat-tempat wisata yang ada di Bandung.
Untuk melihat secara langsung benda – benada sejarah yang menjadi kekayaan dan mengetahui sejarahnya sehingga menimbulkan rasa memiliki untuk menjaga dari kerusakan dan melestarikannya.
Untuk mengetahui ragam budaya yang ada di sekeliling kita dan melihat salah satu keajaiban dunia yang ada di wilayah Republik Indonesia.

Sasaran
Siswa siswi yg mengikuti objek wisata.


Bab II
Laporan Kunjungan

A. Masjid Raya Agung Bandung

Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, yang dulu dikenal dengan nama Masjid Agung Bandung adalah masjid yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810, dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami delapan kali perombakan pada abad ke-19, kemudian lima kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu, H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda.


B. Taman Hutan Raya Ir. Djuanda

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda merupakan kawasan konservasi yang terpadu antara alam sekunder dengan hutan tanaman yang terletak di Kota Bandung, Indonesia. Luasnya mencapai 590 hektare membentang dari kawasan Dago Pakar sampai Maribaya.

C.Museum Geologi

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini telah direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency). Setelah mengalami renovasi, Museum Geologi dibuka kembali dan diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000. Sebagai salah satu monumen bersejarah, museum berada di bawah perlindungan pemerintah dan merupakan peninggalan nasional. Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850.


Bab III
Penutup

Simpulan
Kesimpulan dari perjalanan wisata sejarah yang mengunjungi tempat – tempat terhebat dan terindah yang merupakan hasil budaya dari nenek moyang kita adalah bahwa suatu tempat yang bersejarah perlu dijaga kelestariannya dan merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaganya dengan berbagai hal – hal positif seperti mengunjungi.

Saran
Kami merasa senang saat mengunjungi tempat-tempat wisata ini. Tapi kami harapkan kepada semua siswa untuk lebih meningkatkan kedisiplinan  saat  mengunjungi tempat tempat wisata bersejarah ini, dan menjaga kelestarian tempat –tempat bersejarah itu.

Manfaat Kunjungan
Manfaat dari kunjungan ke jogja sangat banyak antara lain  :
1.      Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas.
2.      Mengenal tempat-tempat wisata di Bandung yang indah dan bersejarah
3.      Mengetahui asal usul dari tempat-tempat wisata di Bandung.
4.      Mempererat keakraban dengan teman satu sekolah.
5.      Kebersamaan yang sangat erat dan kerjasama antar kelompok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar